Showing posts with label Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Bahasa. Show all posts

Saturday, 5 September 2015

[Cerpen] Buku Kurus

Contoh Cerpen Buku Kurus

 
Berikut ini adalah salah satu contoh cerpen buatan saya sendiri, cerpen ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi saya. Judulnya ialah Buku Kurus. Mengisahkan tentang tokoh "Aku" yang menjalani masa masa akhir di lingkungan SMP nya. Yups, langsung saja simak cerpen di bawah ini.
 
 
Jika ada saran dan masukan tolong comment di bawah ya... :)

Saturday, 2 May 2015

[Drama Teks Anekdot] Pocong Anekdot


A.    Pembukaan
Drama teks anekdot yang berjudul POCONG ANEKDOT ini beranggota 10 orang sekaligus pemeran pada drama ini ;

1.     Narator
2.     pocong 1
3.     pocong 2
4.     Rudi (ketua Ronda)
5.     Nurul (istri pak Rudi)
6.     Fatimah (anak dari bapak Rudi dan bu Nurul)
7.     Imron (petugas ronda)
8.      Fauzi (petugas ronda)
9.      Parto (petugas ronda)
10. Su’ud (petugas ronda)

B.     Drama
            (pada suatu malam yang sunyi ada seoarang anak yang melintas disuatu jalan setelah pulang dari belajar kelompok dengan temannya)
Fatimah          : “Wah, ada apa itu putih putih disana ya.. jangan jangan maling tuh, tapi kok seperti pocong yah, aneh.

            (saat tiba dirumah Fatimah menceritakan kepada ibunya tentang kejadian itu)

Fatimah          : “Bu bu, tadi loh ada maling tapi kok pake putih putih kayak pocong gitu bu”
Nurul              : “Loh iya ta nak? Dimana? Jangan jangan itu yang dibicarakan sama para peronda”
Fatimah          : “Iya bu, tadi disebelah pohon dekat rumah”
Nurul              : “ya udah, kamu tidur aja dulu”

            (kemudian, setelah fatimah tertidur. Bu Nurul bercerita kepada pak Rudi tentang kejadian itu dan pak rudi menanggapi hal itu dengan merencanakan rapat para pengurus ronda setempat malam selanjutnya dirumahnya sendiri)
Rudi           : “Gimana ini bapak bapak solusinya diwilayah kita ini sedang ada maling yang berkeliaran, dan sudah sering mereka beraksi. Kita harus menangkapnya”
Fauzi                : “Gimana kalo kita pancing aja pak maling itu”
Imron              : “Benar itu pak, tapi caranya gimana kita memancingnya”
Parto               : “Gimana kalo gini aja pak”

            (Setelah rencana telah ditentukan, mereka semua pun setuju dan mulai mempersiapkan rencana itu untuk malam selanjutnya)
            (pada malam selanjutnya, Bu nurul dan Fatimah sedang membicarakan rencana tersebut)

Fatimah          : “Bu bu, kira kira rencana kita berhasil ndak ya?”
Nurul              : “Ya semoga aja berhasil nak”
Fatimah          : “iya bu, Amiin”
Nurul              : “udah, kita tidur aja dulu. Nanti kalo ada rame-rame kita bangun
                        dan melihatnya”
Fatimah          : “iya bu”

            (selanjutnya, para peronda pun sedang menjalankan tugasnya untuk memergoki si pocong)

Imron             : “Huaaah... Ngantuk banget sih malam ini”
Fauzi              : “iya nih... camilan juga gak ada, mana hawa juga mulai dingin”
Su’ud             : “iya, nggak ada yang ngasih camilan lagi, masa’ kita tugas gini
                        perut kita keroncongan”
Parto               : “iya, hati juga mulai tak tenang, pikiran mulai melayang dan badan mulai merinding”
Su’ud             : “Wah... jangan-jangan ada sesuatu nih, biasanya kan tak begini”

            (Ditengah-tengah pembicaraan tiba-tiba.... (klontang) dan semuanya pun kaget.)

Imron             : “Suara apa tuh?”
Fauzi              : ”Pinter lo, ngantuk-ngantuk gitu ndak tuli ya! Hahaha!” (tertawa)
Su’ud             : “bodoh lo, udah tau gitu malah bercanda, ayoo cepet kita lihat”
Parto               : ”kalian berdua jaga disini ya” (menyuruh imron dan fauzi sambil berjalan sambil meninggalkannya)
Imron             : ”Eh, enah aja. Kita juga ikut” (berlari)

            (Setelah dilihat ternyata hanyalah kucing yang mencari makan dikaleng makanan. Setelah itu, imron melihat sesuau dikejauhan.)

Imron            : “Eh, tunggu. Putih-putih disana itu apa’an?” (sambil menunjuk)
Su’ud             : “wah... jangan-jangan........”
Fauzi             : “Po... po.... pocong tuh...”
Parto             : “Sssstttt.... diam, bukan pocong. Ada yang aneh”
Su’ud             : “Ah masa’ sih. Udah jelas jelas pocong gitu loh”
Fauzi             : “Iya nih, apa anehnya? Pocong ya pocong”
Parto             : “lihat baik baik, dimana-mana pocong itu meloncat loncat, itu kok jalan                                           mengendap-endap, kayak maling aja”
Imron             : “Belajar jadi maling tuh, ayo kita ikuti”

            Saat ditengah-tengah keheningan malam dan sunyinya malam. Tiba-tiba........(brak)
Imron, Fauzi, Su’ud : (sambil menahan tawa) “sssttttt”

Parto               : “tuhkan, bukan pocong beneran tuh”
Imron             : “iya tuh, masa’ ada pocong bisa terpleset kayak gitu. Hihihihihi :D”
Su’ud             : “sssstttt, liat tuh”
Si pocong 1   : “Aduuuuhhhh, galau aku.. udah niat nyuri, pake acara plesetan lagi. Untung ndak                             ada yang tau. Eh, tapi kenapa kita pake kostum pocong yah?? Dimana-mana kalo                               nyuri kan pake hitam-hitam?.... Ah, biarin lah, berani tampil beda. Hihih.. kamu si                          ga nolongin “
Si pocong 2   : “aku kan gak tau, gelap sih”

            Kemudian Si Pocong melihat ada rumah yang terbuka, dan ada sebuah motor di teras. Sedangkan pemiliknya sedang tidur di kursi dekat motornya. Lalu si pocong berniat membawa motor itu.

Si pocong 2   : “Wah, ada motor. Lumayan nih”
Si pocong 1   : “Ayo ndang diambil.”

            Dari kejauhan para petugas ronda pun mulai curiga

Fauzi              : “Hei, si pocong mau beraksi”
Su’ud             : “iya tuh, ayo berpencar kita kepung dia”
Parto               : “Sip, kalo ada aba-aba kita serentak menangkapnya, oke?? “
Imron             : “Oke”

            Berpencarlah para petugas ronda untuk memerggoki si pocong. Tiba-tiba, saat si pocong telah membawa motor itu dari jarak 1 m, terlihatlah rantai yang mengunci ban sepeda dengan kursi si pemilik dan pemilik terjatuh dari kursi.
Rudi               : (terjatuh) “Aduuhhhhh.... sakit... itu maling pocong, maling pocong. Eh, pocong maling, pocong maling motor...!
Parto               : “Tangkap!”

            Setelah ditangkap oleh para petugas, istri rudi serta anaknya keluar dan suasana pun menjadi ramai.

Nurul              : “Ada apa sih kok rame-rame disini?” (keluar sambil menguap)
Fatimah          : “iya bu, kayaknya pencuri itu sudah tertangkap”
Nurul              : “Hmm, rasain penderitaanmu dasar pencuri !“
Fatimah          : “iya, jangan diberi ampun tuh”

            Setelah itu, Bu Nurul memberikan sebuah brosur yang bertuliskan :
“SELAMAT, ANDA TELAH TERJEBAK”
            Setelah diceritakan, ternyata jebakan itu memang sengaja disiapkan dengan sedemikian rupa dengan tujuan agar pocong si pencuri langganan desa itu tertangkap. Dan pada saat itu juga pencuri tersebut dilaporkan pada polisi setempat.
           
C.    Pesan moral

Jangan berniat buruk karena keburukan akan berakibat keburukan.

[Teks Prosedur] Cara Mendaftar BPJS Secara Online

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memberikan layanan asuransi kesehatan untuk seluruh warga Indonesia. Program terbaru dari pemerintah ini bisa dirasakan sejak awal 2014 lalu. Anda pun bisa membuat kartu BPJS asal sudah memenuhi persyaratan yg diminta, mengisi data, dan memberikan bukti pembayaran.
Mendaftar BPJS dapat ditempuh dalam 2 cara baik daftar BPJS online maupun daftar BPJS offline untuk menyesuaikan dengan jumlah penduduk yg banyak serta kemampuan penduduk, apakah penduduk sudah mendapat pengetahuan tentang teknologi internet atau belum. Disarankan agar anda melakukan daftar BPJS Online untuk menghindari antrian di tempat, mempersingkat waktu, serta juga mempermudah pelayanan bagi diri sendiri.
Cara pendaftaran BPJS di atas bisa dilaksanakan secara kolektif bersama seluruh angota dalam kartu keluarga anda baik secara online maupun offline. Untuk sekedar berjaga-jaga jika mendaftar online, pastikan KK sudah di-copy sebanyak jumlah anggota keluarga yang akan didaftarkan.
Cara daftar BPJS Online
  1. Siapkan berkas-berkas yang diperlukan ! yakni seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), kartu NPWP, Alamat email serta nomor handphone aktif untuk konfirmasi pendaftaran.
  2. Buka halaman web bpjs-kesehatan.go.id dari browser anda ! Bisa diakses melalu PC maupun mobile phones/tablet.
  3. Isi data yang telah disediakan ! yakni identitas yang mencakup data diri serta pilihan kelas yang ditawarkan, alamat lengkap, fasilitas kesehatan yang mencakup Faskes Tingkat I serta Faskes Gigi dengan pilihan instansi yang anda pilih sebagai tempat rujukan, serta yang terakhir khusus untuk Warga Negara Asing (WNA) yang ingin mendapatkan fasilitas BPJS.
  4. Pilih biaya iuran perbulan ! Ada 3 pilihan dari kelas III hingga kelas I dengan rentang biaya dari 25.500 hingga 59.500 ribu rupiah perbulannya.
  5. Simpan data anda serta tunggu email notifikasi nomor registrasi di email anda dengan membuka alamat email anda. Jika sudah ada, print lembar Virtual Accountnya. Jika belum, tunggu hingga ada email notifikasi masuk.
  6. Lakukan pembayaran di bank yang telah ditunjuk seperti BNI, BRI, serta Mandiri.
  7. Setelah menyerahkan uang serta Nomor Virtual pada Teller Bank nanti akan mendapat bukti pembayaran.
  8. Sekarang BPJS kesehatan anda sudah aktif, silahkan cek email anda. Akan ada balasan dari BPJS berupa E-ID Card BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang bisa diprint sendiri serta valid.
  9. Atau print kartu BPJS di kantor cabang BPJS terdekat. Ingat ! tidak perlu mengambil nomor antrian lagi di Kantor BPJS, langsung saja ke bagian Print kartu BPJS nya, cukup memberikan semua data sebelumnya, form isiannya, Virtual account, serta bukti payment.

Pengertian, Ciri Teks Anekdot (Anecdote Text)



Anekdot adalah sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak biasa. Pengalaman yang tidak biasa tersebut disampaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk menghibur si pembaca. Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstract, orientation, crisis, reaction, dan coda. 


Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. 

Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. 

Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.

Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi. 

Coda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. 

[Teks Anekdot] “Rokok”


            Dipagi hari, Andi berjalan menuju halte, dimana orang-orang ingin menunggu bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus mayasari bakti.” Lalu buruh pabrik itu merespon pernyataan Andi, “Iya nih.. Asap kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas, “Bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar aja tuh orang.” Lalu Andi menghajar Buruh pabrik itu. Setelah mengahajar orang tersebut, Andi memberikan brosur  kepada buruh itu.
            Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu, dan menemukan seorang karyawan swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai percakapan dengan orang tersebut, “haduh, tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini, padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan swasta tersebut merespon, “Iya nih.. Pantas saja terjadi Global Warming.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “Bagaimana respon anda terhadap orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun menjawab, “Kalo penyebabnya itu pabrik, baker aja. Kalau penyebabnya manusia, tamper aja biar dia sadar.” Lalu Andi menampari orang tersebut, dan memberi brosur kepada orang tersebut.

Rupanya brosur itu berisi:

“ASAP ROKOK MENGANDUNG POLUTAN 10 KALI DARI MESIN DIESEL”

Menurut Riset Institute Kanker Nasional Italia


Wednesday, 29 April 2015

[Teks Deskripsi] Burung Cendrawasih – Ciri-ciri dan Habitat Cendrawasih

Burung-burung Cendrawasih adalah anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Habitat asli Cendrawasih bisa dijumpai di Indonesia bagian timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan juga Australia timur. Burung anggota dari keluarga ini dikenal di karenakan bulu burung jantan memiliki banyak macamnya, terlebih bulu yang amat memanjang dan juga rumit yang tumbuh dari paruh, sayap hingga kepalanya.
Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih yang sangat populer yaitu anggota genus Paradisaea, terhitung spesies tipenya, cendrawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Type ini digambarkan dari spesimen yang dibawa ke Benua Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disediakan oleh pedagang pribumi membuang sayap dan kakinya supaya bisa jadikan hiasan. Hal ini Tak di ketahui oleh beberapa penjelajah dan menyebabkan keyakinan bahwasanya burung ini Tak dulu mendarat tetapi terus ada di hawa di karenakan bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ( burung surga oleh orang Inggris ) dan nama type apoda – yang artinya tidak berkaki.
Banyak type memiliki ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin beberapa jenis Paradisaea yaitu burung-burung jantan berkumpul utk berkompetisi menunjukkan keelokannya pada burung betina supaya bisa kawin. Sesaat type lain layaknya beberapa jenis Cicinnurus dan Parotia mempunyai tari perkawinan yang teratur. Burung jantan pada type yang dimorfik seksual berbentuk poligami. Banyak burung hibrida yang digambarkan sbg type baru, dan sebagian spesies diragukan kevalidannya.
Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada type besar, barangkali hampir senantiasa satu telur. Type kecil bisa membuahkan sejumlah 2-3 telur ( Mackay 1990 ).
Ciri-ciri Burung Cendrawaih
Cendrawasih memiliki ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantannya. Biasanya bulunya berwarna cerah dengan gabungan sebagian warna layaknya warna hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, dan hijau serta ungu.
Ukuran burung Cenderawasih beragam macam. Dimulai dari yang memiliki ukuran 15 cm dengan berat 50 gram layaknya pada type Cendrawasih Raja ( Cicinnurus regius ), sampai yang memiliki ukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam ( Epimachus albertisi ) atau juga yang beratnya meraih 430 gram layaknya pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung ( Manucodia comrii ).
Keindahan bulu Cendrawasih jantan dipakai untuk menarik perhatian lawan type. Untuk merayu sang betina supaya bersedia diajak kawin, burung jantan dapat memamerkan bulunya dengan lakukan tarian-tarian indah. Sembari bernyanyi diatas dahan, pejantan bergoyang dengan beragam gerakan ke beragam arah. Apalagi kadang-kadang sampai bergantung terbalik bertumpu pada dahan. Tetapi, setiap spesies Cendrawasih pastinya mempunyai jenis tarian tersendiri.
Klasifikasi Ilmiah Cendrawasih
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Aves
Ordo:
Passeriformes
Famili:
Paradisaeidae
Burung Cendrawasih dan Manusia
Penduduk di Papua kerap menggunakan bulu cendrawasih untuk pakaian dan kebiasaan mereka, dan sebagian era yang lalu bulu itu mutlak utk di buat topi wanita di Eropa. Perburuan utk memperoleh bulu dan perusakan habitat mengakibatkan penurunan jumlah burung pada sebagian type ke tingkat terancm ; perusakan habitat di karenakan penebangan hutan saat ini adalah ancaman utama.
Perburuan burung cendrawasih utk di ambil bulunya utk perdagangan topi marak diakhir era 19 dan awal era 20 ( Cribb 1997 ), tetapi saat ini burung-burung itu dilindungi dan perburuan cuma dibolehkan utk keperluan perayaan dari suku setempat. Dalam hal Cendrawasih panji, dianjurkan mengambil dari tempat tinggal sarang burung Namdur. Ketika Raja Mahendra dari Nepal naik tahta pada thn 1955, nyatanya bulu burung cendrawasih pada mahkota kerajaan Nepal butuh diganti. Di karenakan larangan perburuan, penggantian selanjutnya diijinkan dari kiriman yang diambil alih oleh hukum Amerika Serikat.
Burung cendrawasih dewasa digambarkan pada bendera Papua Nugini. David Attenborough sudah menyebutkan sebagian burung cendrawasih sbg type hewan favoritnya, barangkali dia suka Cendrawasih botak.


[Teks Deskripsi] Badak Jawa


Badak jawa, lebih tepatnya badak Sunda, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya.Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruhNusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnamdengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok, dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap. Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan. Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakataudan gempa bumi, populasi badak jawa akan langsung punah. Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber, maka populasinya semakin terdesak. Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak, Jawa Barat yang pernah menjadi habitat badak Jawa. Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa tidak memiliki hewan pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia, tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.
close
close